portal informasi 2022

Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit

Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
Dalam mata pelajaran kimia kali ini, topik yang angkat kita bahas ialah seputaran tentang  sifat koligatif larutan yang mencakup larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Pada tutorial sebelumnya kita telah membahas ihwal apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan juga pengertian dari larutan non-elektrolit. Kemudian kita juga mengupas perbedaan kedua larutan tersebut (elektrolit dan non elektrolit).

Nah dalam tutorial kali ini, kita juga akan menyinggung ihwal sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif untuk larutan non elektrolit.

Apa itu Sifat Koligatif

Yang dimaksud dengan suatu sifat koligatif larutan ialah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenisnya, akan tetapi sifat larutan tersebut  hanya bergantung pada jumlah zat yang terlarut (konsentrasi terlarut).

Secara sederhananya kita sanggup menyimpulkan bahwa sifat koligatif itu merupakan sifat yang hanya melihat "kuantitas" bukan kualitas ataupun jenis.  Sifat larutan menyerupai rasa, warna, dan kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat yang bergantung pada jenis zat terlarut

Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
  • Penurunan tekanan uap jenuh (ΔP)
    Pada setiap suhu, zat cair selalu memiliki tekanan tertentu. Tekanan ini ialah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menimbulkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan lantaran zat terlarut itu mengurangi cuilan atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
  • Kenaikan titik didih (ΔTb)
    Adanya penurunan tekanan uap jenuh menimbulkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni, sehingga dikatakan terjadinya kenaikan titik didih.
  • Penurunan titik beku (ΔTf)
    Adanya zat terlarut dalam larutan akan menimbulkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya, sehingga dikatakan terjadinya penurunan titik beku.
  • Tekanan osmotik (Π)
    Tekanan osmosis ialah tekanan yang diberikan pada larutan yang sanggup menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Konsentrasi larutan dan sifat larutan menghipnotis jumlah partikel dalam larutan. Terdapat perbedaan jumlah partikel dalam larutan nonelektrolit dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan nonelektrolit tidak membentuk ion-ionn.

Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Seperti pada klarifikasi sebelumnya bahwa larutan elektrolit adalah larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik. Dimana kekuatan daya hantar arus listriknya dinyatakan dengan nilai koefisien ionisasi (α). Untuk klarifikasi lebih lanjut silahkan baca : Memahami Larutan Elektrolit.

Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff., menyerupai yang dirumuskan menyerupai di bawah ini :
i = 1 + (n - 1)α
Dimana :
  • i ialah faktor Van't Hoff
  • n ialah jumlah koefisien kation
  • α ialah derajat ionisasi


Berikut ini ialah beberapa sifat koligatif larutan elektrolit yang telah dirumuskan dalam sebuah persamaan matematis menurut tinjauan dari : Penurunan tekanan uap, Kenaikan titik didih, Penurunan titik beku dan Tekanan Osmosis.

1. Rumus Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP) dengan menggunakan faktor Van't Hoff
ΔP = P0 . Xterlarut . i
Dimana :
  • ΔP ialah Penurunan Tekanan Uap Jenuh
  • Xterlarut ialah fraksi mol terlarut
  • P0 ialah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • i ialah faktor Van't Hoff

2. Rumus untuk mencari Kenaikan titik didih
ΔTb = kb . m. i
Dimana :
  • ΔTb ialah Kenaikan titik didih (oC)
  • kb ialah tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
  • P0 ialah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • i ialah faktor Van't Hoff
  • m ialah molalitas larutan (mol/kg)

3. Rumus untuk mencari Penurunan Titik Beku
ΔTf = kf . m . i
Dimana :
  • ΔTf ialah Penurunan Titik Beku (oC)
  • kf tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
  • P0 ialah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • i ialah faktor Van't Hoff
  • m ialah molalitas larutan (mol/kg)

4. Rumus untuk mencari Tekanan osmotik (Π)
Π = M . R . T . i
Dimana :
  • Π ialah Tekanan osmotik (oC)
  • R ialah tetapan gas (0,082)
  • M adalag Molaritas larutan
  • i ialah faktor Van't Hoff
  • T ialah suhu mutlak.


Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit

Berikut ini ialah beberapa rangkuman ihwal sifat koligatif larutan non elektrolit yang sudah diformulasikan dalam bentuk bentuk persamaan matematis yang ditinjau dari : Penurunan tekanan uap, Kenaikan titik didih, Penurunan titik beku dan Tekanan Osmosis .

Satu perbedaan yang terlihat terang dalam persamaan-persamaan (rumus) yang dipakai dalam sifat koligatif larutan non elektrolit ialah tidak adanya keterlibatan faktor Van't Hoff.

1. Rumus mencari Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
P = Po . Xp
ΔP = Po . Xt
Dimana :
  • P ialah tekanan uap jenuh larutan
  • Po ialah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • Xp ialah fraksi mol zat pelarut
  • Xt ialah fraksi mol zat terlarut


2. Rumus untuk mencari Kenaikan titik didih
ΔTb = kb . m

Rumus diatas sanggup diperluas lagi dengan menjabarkan rumus mencari molalitas :
ΔTb = kb x
g / Mr
x
1000 / P

Dimana :
  • ΔTb ialah Kenaikan titik didih (oC)
  • kb ialah tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
  • P ialah jumlah massa zat pelarut(kg)
  • g ialah jumlah massa zat terlarut
  • m ialah molalitas larutan (mol/kg)
  • Mr ialah massa molekul relatif


3. Rumus untuk mencari Penurunan Titik Beku
ΔTf = kf x m


Dengan menjabarkan molalitas (m), maka rumus di atas sanggup kita perluas lagi menjadi :
ΔTf = kf x
g / Mr
x
1000 / P

ΔTf = Tf pelarut - Tf larutan
Dimana :
  • ΔTf ialah Penurunan Titik Beku (oC)
  • kf tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
  • P ialah jumlah massa zat pelarut(kg)
  • g ialah jumlah massa zat terlarut
  • m ialah molalitas larutan (mol/kg)
  • Mr ialah massa molekul relatif


4. Rumus untuk mencari Tekanan osmotik (Π)
Π = M . R . T
Dimana :
  • Π ialah Tekanan osmotik (oC)
  • R ialah tetapan gas (0,082)
  • M adalag Molaritas larutan
  • T ialah suhu mutlak.
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90